Teknologi mengisi baterai dengan cepat sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi pemilik ponsel yang sibuk, atau kerap berada di jalan, jauh dari outlet daya. Beruntung teknologi ini sudah semakin luas diperkenalkan lewat banyak ponsel anyar, terutama mereka yang diluncurkan pada akhir 2015.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai arti penting keberadaan fitur fast charging ini. Namun tulisan berikut tidak bermaksud membandingkan beberapa teknologi fast charging yang umum digunakan, tapi lebih akan memberi gambaran kepada Anda, apa yang bisa diharapkan dari ponsel dengan teknologi tersebut.
Apa itu Fast Charging?
Sesuai namanya, Fast Charging berarti proses pengisian ulang daya pada baterai dengan cepat, atau relatif lebih cepat dari cara biasa. Hal ini dimungkinkan dengan sejumlah teknologi pada Chipset (SoC) yang dibawa, ditemani dengan adaptor khusus, atau bahkan sebuah teknologi dalam satu ekosistem tertentu.
Qualcomm, seperti yang kita ketahui sudah mulai memperkenalkan fitur Quick Charge di beberapa produknya. Dengan kata lain, setiap ponsel yang menggunakan SoC besutan mereka, maka kita bisa mengharapkan kinerja charging baterai yang lebih baik dan masuk dalam kategori fast charging. Tapi fitur dalam chipset biasanya akan membutuhkan sebuah adapter daya yang sesuai. Minimal memiliki voltase output di atas 5 V dengan arus 2 A.
Beberapa produk seperti Huawei Mate S, dilaporkan membawa fitur Fast Charging , namun sayang tidak membawa adapter untuk keperluan sama. Ketika dilakukan charging daya menggunakan adapter fast charging, maka kemampuan mengisi dayanya meningkat jauh dari sekedar menggunakan adapter bawaan.
Lain lagi dengan OPPO. Disamping memanfaatkan teknologi fast charging yang dibawa oleh chipset, perusahaan ini membuat teknologi khusus dengan menempatkan beberapa chipset yang didedikasikan pada beberapa titik, guna menghindari over heat dan arus pendek yang mungkin terjadi dalam masa pengisian cepat.
Harga: Rp 4.999.000,-
Teknologi Fast Charging: VOOC
Ponsel flagship anyar besutan Oppo ini membawa teknologi VOOC. Seperti yang telah dijelaskan di atas, teknologi ini sudah merupakan integrasi mulai dari chipset, board charging hingga adapter chargernya. Sesuai klaim Oppo, kita bisa mengecas hanya beberapa menit untuk menelepon hingga 2 jam.
Teknologi VOOC akan menyesuaikan jumlah daya yang masuk secara cepat berdasarkan sisa daya yang ada di baterai. Sehingga bisa dibilang open loop dan relatif aman meski arus yang dihantarkan relatif tinggi untuk ukuran ponsel.
Sebagai bonus, kita bisa mendapatkan sebuah ponsel dengan RAM 4GB dan desain yang tipis sehingga nyaman digunakan serta enak dilihat.
Ponsel Serupa: Oppo R5, Oppo Find 7, Oppo N3
Harga: Rp 7.250.000,-
Teknologi Fast Charging: Adaptive Fast Charging
Sebagai ponsel premium, Samsung Galaxy S6 sudah tidak perlu dipertanyakan lagi kehebatannya. Mulai dari nilai benchmark yang jauh melesat meninggalkan sejumlah flagship lain milik vendor pesaing, hingga tampilan yang menarik dan fitur-fitur bawaan yang keren.
Tapi satu hal yang mungkin luput dari pengamatan kita adalah, ponsel ini sudah dilengkapi dengan fitur fast charging juga. Beberapa Galaxy S6 memang dilepas dengan menggunakan chipset Qualcomm yang membawa teknologi QC (Quick Charge) 2.0. Namun Produk sama yang meluncur di Indonesia menggunakan chipset besutan Samsung sendiri yakni Exynos, lalu bagaimana dengan fitur Quick chargingnya?
Dilaporkan oleh reviewer, Exynos juga mensupport fitur fast charging. Menggunakan adapter yang sama untuk Quick Charge 2.0 yang mengeluarkan voltase tinggi, 5 – 9 Volt dengan 2 A, Galaxy S6 dengan Exynos juga akan melakukan fast charging dengan kemampuan setara dengan ketika ia menggunakan Qualcomm Snapdragon 615 ke atas.
Sejumlah pengguna kadang berfikir, ini hanya maslah adapter saja. Semenjak Samsungmelepas jenis adapter ‘Adaptive Fast Charging’, mereka sempat berfikir ini hanya masalah voltase dan arus yang dikeluarkan.
Ponsel serupa: Samsung Galaxy A5 (2016), Samsung Galaxy A7 (2016), Samsung Galaxy S6 Edge.
Harga: Rp 3.200.000,-
Teknologi Fast Charging: Quick Charge 2.0
Sama halnya dengan Samsung Galaxy S6, Asus Zenfone 2 membawa SoC Qualcomm Snapdragon dengan teknologi Quick Charge 2.0. Layaknya ponsel dengan chipset sama, AsusZenfone 2 juga membawa adapter charger khusus dengan output 9V- 2A.
Dengan menggunakan adapter ini, Asus Zenfone 2 dapat melakukan charging lebih cepat, yakni sekitar 1 jam 55 menit untuk full charge 100 % dari nol, atau sekitar 40 menit untuk mengisi 60 % daya dari nol.
Angka di atas tentu saja jauh lebih cepat ketimbang menggunakan adapter biasa (5V-2A), yang membutuhkan waktu sekitar 3 jam lebih untuk mengisi daya hingga 100 % dari nol.
Sebagai bonus, Anda akan mendapatkan sebuah produk dengan dukungan RAM 4GB dan ZenUI yang memudahkan penggunaan. Sejumlah fitur bawaan termasuk di antaranya adalah Pixelmaster bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan manfaat kamera secara maksimal.
Harga: Rp 3.999.000,-
Teknologi Fast Charging: Quick Charge 2.0
Lenovo P1 Turbo memiliki kapasitas baterai terbesar untuk sampai saat ini. Membawa baterai berkapasitas 5000 mAh, mengisi daya baterai ponsel ini dari nol hingga full 100% akan membutuhkan wkatu yag lama. Untuk itu penggunaan teknologi Quick Charge 2.0 bersama dengan adapter yang khusus, dirasa sebagai sebuah solusi yang pintar.
Memanfaatkan teknologi yang dibawa SoC Snapdragon 615, ponsel ini dapat melakukan charging dengan cepat, dengan syarat menggunakan adapter yang memiliki output 9V-2A. Secara teori dengan teknologi ini, Lenovo P1 Turbo dapat di charge hingga 60 % dalam waktu 30 menit. Meskipun dengan kapasitas sebesar ini, kemungkinan kita membutuhkan waktu yang lebih lama.
Harga: Rp 1.899.000,-
Teknologi Fast Charging: PumpExpress+
Infinix Note 2 membawa fitur fast charging yang diklaim 4.5 lipat lebih cepat. Membawa apa yang mereka sebut dual IC power, nampaknya SoC yang dibawa besutan Mediatek, yang juga membawa teknologi fast charging disebut PumpExpress merupakan salah satu IC yang disebutkan oleh Infinix.
Tidak ada rilis resmi ataupun pemberitaan mengenai hal ini, namun secara umum, apa yang dilakukan oleh Infinix Note 2 dengan menggunakan adapter 9V-2A, merujuk pada teknologi Fast Charging yang disokong oleh SoC.
Dengan teknologi ini, Anda bisa melakukan charging selama 15 menit untuk menelepon selama 8 jam. Cukup menjanjikan, terutama jika Anda banyak melalkukan telepon sementara Anda tidak ingin melakukannya sambil mencharge ponsel.