- Meningkatkan kepuasan para pelanggan setia memang menjadi tujuan utama semua perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan ataupun jasa, termasuk perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. Dan untuk mewujudkannya, aneka macam perubahan dan penemuan mesti dilakukan.
Inilah yang dilakukan oleh Telkomsel. Anak perusahaan dari Telkom Indonesia ini dikabarkan sedang meningkatkan kualitas jaringan di wilayah-wilayah terluar Indonesia yang berbatasan pribadi dengan negara-negara tetangga. Tak hanya kota-kota besar, operator berwarna merah putih ini pun turut memperhatikan kelancaran koneksi jaringan di wilayah perbatasan Nusantara.
Menurut informasi, Telkomsel akan menambah menara Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 120 buah. Adanya penambahan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan komunikasi setiap lapisan masyarakat Indonesia. Dibangunnya menara perhiasan ini ialah salah satu upaya yang dilakukan oleh Telkomsel untuk melancarkan terjalinnya silaturahmi masyarakat Tanah Air.
Dengan adanya menara BTS perhiasan ini, pastinya masyarakat akan semakin gampang dalam menghadapi pesatnya perkembangan digital. Termasuk dalam melaksanakan isi ulang pulsa Telkomsel atau pulsa general secara online, di Traveloka misalnya. Mencari konter sekarang sudah ketinggalan zaman, meskipun terkadang keberadaannya masih saja dibutuhkan. Dengan bermodal jaringan dan kuota internet, melaksanakan isi ulang
pulsa hp Anda di Traveloka pun semakin mudah.
Menurut Ririek Adriansyah yang menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel, peningkatan kualitas jaringan harus dilakukan secara merata, tak hanya sebatas di wilayah maju dan padat pelanggan. Justru yang perlu mendapat perhatian lebih ialah masyarakat di wilayah terpencil dan perbatasan. Jika peningkatannya merata, niscaya tingkat kepuasan pun sama.
Ririek menambahkan, dengan adanya layanan telekomunikasi pada daerah-daerah terpencil ini, pihak Telkomsel berharap pembangunan daerah-daerah tersebut pun menjadi lebih diperhatikan oleh pemerintah sentra dan bisa mengalami perkembangan menyerupai daerah-daerah besar lainnya.
Tentunya, perkembangan ini tak sebatas pada sektor telekomunikasi saja. Perkembangan ini, berdasarkan Ririek, haruslah dari aneka macam sektor. Komunikasi yang telah terbuka haruslah menjadi penghubung bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk lebih mempromosikan segala aset yang dimiliki tempat tersebut. Pada sektor pariwisata misalnya, masyarakat setempat bisa mengenalkan segala tempat wisata yang ada melalui internet.
Lebih lanjut, Ririek mengharapkan dengan terbukanya kanal komunikasi ini, akan turut terbuka juga peluang perjuangan dan lapangan kerja gres untuk mengakibatkan para sumber daya insan di tempat tersebut lebih produktif. Hal ini tentu akan meningkatkan investasi dan devisa negara. “Sebagai negara kepulauan, tentunya kita harus senantiasa turut menjaga keutuhannya. Tanpa adanya kanal komunikasi, menjaganya merupakan hal yang cenderung sulit dilakukan.” Ungkapnya.
Tak berhenti hingga di sini saja, terbukanya kanal komunikasi pun mengatakan laba tersendiri bagi para penjaga keamanan Negara, menyerupai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tak hanya kanal internet dan kemudahan pembelian pulsa Simpati atau pulsa general, pelaksaan segala kegiatan operasional pun akan semakin mudah, terutama untuk para tentara yang bertugas di wilayah-wilayah tersebut.
Hingga kini, Telkomsel telah berhasil mendirikan 753 menara BTS yang tersebar di aneka macam wilayah Nusantara yang berbatasan pribadi dengan negara-negara tetangga, menyerupai Malaysia, Vietnam, Singapura, Filipina, Papua Nugini, Australia, dan Timor Leste. Menariknya, sebanyak 240 menara ditempatkan di lokasi-lokasi yang bahkan tidak terjangkau kanal telekomunikasi sebelumnya, dan 177 menara telah dilengkapi oleh kemampuan teknologi broadband berbasis 3G dan 4G.
Secara keseluruhan, perusahaan penyedia layanan telekomunikasi tertua di Indonesia ini telah membangun lebih dari 146.000 menara BTS yang tersebar di segala penjuru Nusantara. Provider ini pun telah sukses menjangkau sebesar 95 persen tempat di Tanah Air. Dari total angka tersebut, sebanyak lebih dari 96.000 menara mempunyai jaringan 4G yang mumpuni untuk memfasilitasi para pengguna dengan jaringan yang tanpa lelet.
Inovasi dan pembaharuan ini bukanlah yang utama yang berhasil dilakukan oleh Telkomsel. Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi ini sukses melebarkan sayap dengan menjalin kolaborasi dengan salah satu produsen ponsel cendekia asal China, Huawei Technologies Co. Ltd untuk membuatkan jaringan internet berbasis 5G.
Huawei pun pernah menjadi penyedia
ponsel cendekia untuk paket bundling internet dari Telkomsel.
Selain itu, Telkomsel juga mempublikasikan keberhasilan mereka dalam menguji coba kualitas jaringan dari Sabang hingga Merauke dengan menggunakandrone melalui kegiatan Ekspedisi Langit Nusantara atau Elang Nusa. Dengan segala prestasi yang telah diukirnya, tak heran jikalau Telkomsel mendapat predikat sebagai perusahaan operator terbaik di Indonesia.
Dalam meningkatkan kepuasan para pelanggan, Telkomsel tak hanya memperlihatkan aneka macam bonus menarik secara offline maupun online. Menurut mereka, tanpa pemantauan dan pemeliharaan kualitas jaringan yang dilakukan secara berkala, segala bonus tersebut tidak akan ada artinya.
Dan tentunya, untuk bisa menjadi
provider terbaik di Indonesia, Telkomsel lebih mengedepankan kualitas dibandingkan dengan kuantitas atau jumlah pelanggan yang berhasil mereka peroleh. Menurut mereka, banyaknya jumlah pengguna yang tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas justru akan meningkatkan jumlah keluhan.